Mendaki Gunung Merapi
Gunung Merapi adalah salah satu gunung yang masih aktif di Indonesia, bahkan Gunung Merapi adalah gunung yang paling aktif di dunia. Gunung Merapi memiliki ketinggian 2.968 Mdpl. Meskipun Gunung Merapi masih aktif dan berbahaya, tapi gunung ini tetap menjadi favorite para pendaki di Indonesia.
Untuk mendaki Gunung Merapi, para pendaki biasanya menggunakan jalur pendakian selo. Jalur pendakian selo adalah jalur yang sering dipakai atau dilalui oleh para pendaki karena jalur ini bisa dibilang lebih pendek dan lebih aman. Untuk mencapai desa selo dari muntilan dapat ditempuh dengan waktu skitar 1 jam dengan menggunakan bus jurusan boyolali. Selanjutnya dari selo menuju basecamp di tempuh dengan waktu skitar 30 menit. Basecamp sendiri berada di desa Plalangan Lencoh Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Gunung Merapi sendiri terletak dan terbagi di beberapa wilayah. Lereng sisi selatan berada dalam kawasan Kabupaten Sleman Yogyakarta, dan sisanya berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.
Di basecamp pendaki harus membayar tiket masuk seharga Rp 13.000 per-orang terlebih dahulu dan harus cek list keberangkatan. Setelah registrasi kita bisa memulai perjalanan. Dari basecamp pendaki harus berjalan terlebih dahulu melalui jalan aspal menuju objek wisata NEW SELO. Sebaiknya mengambil air terlebih dahulu di basecamp tadi, karena sepanjang perjalanan ke puncak tidak ada mata air satupun. Jalan aspal yang dilewati pendaki akan berhentu di objek wisata NEW SELO. Dari basecamp pendaki membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk sampai ditempat itu.
Dari sini pendaki harus melanjutkan perjalanan melewati jalan setapak hingga kawasan pasar bubrah. Pertama-tama pendaki akan berjalan disekitar ladang penduduk setelah itu kita akan mulai memasuki kawasan hutan Gunung Merapi. Sebenarnya terdapat dua jalur yang dapat digunakan untuk menuju pasar bubrah.
Pada saat awal pendakian akan berjumpa dengan lembah di sisi kiri jalan. Ada jalan menurun yang membawa kita menyeberangi lembah tsb. Setelah itu pendaki akan sampai di jalur Kartini yang akan mengantarkan pendaki menuju pasar bubrah. Sebaiknya pendaki yang baru pertama kali mendaki Gunung Merapi jangan menggunakan jalur ini karena jarang dilewati.
Jika pendaki terus berjalan lurus dengan mempertahankan posisi lembah terus berada di sebelah kiri maka pendaki sudah berada di jalur normal yang umum digunakan para pendaki. Sebelum sampai di pasar bubrah sebenarnya ada 3 pos pendakian. Di pos tersebut tidak terdapat bangunan apapun yang bisa digunakan berlindung. Para pendaki biasanya hanya berhenti sejenak di pos ini untuk istirahat sebentar. Biasanya para pendaki mendirikan tenda di pasar bubrah karena tempatnya yang luas dan dekat dengan puncak merapi.
Setelah berjalan 2 jam maka pendaki akan keluar dari kawasan hutan. Setelah itu kita akan melewati jakur berbatu. Jalan yang dilewati membentang di punggung bukit dengan lembah di sebelah kanan dan kiri. Pada perjalanan kali ini kita masih akan menjumpai beberapa pepohonan waluapun jumlahnya tidak banyak. Setelah 1 jam berselang kita akan benar-benar sampai di kawasan yang tidak bisa ditumbuhi oleh pohon. Medan pendakian berupa batuan, kerikil dan pasir yang tentu saja lebih berat dari sebelumnya.
Setelah berjalan sekitar 1 jam pendaki akan sampai di kawasan pasar bubrah, Sebaiknya kita tidak sampa pasa bubrah ketika malam hari karena tempat ini sering berkabut ketika malam. Ketika kabut dating maka pendaki akan kesulitan menemukan tempat untuk menditikan tenda. Walaupun pasar bubrah sangat luas tapi tidak semuanya bisa kita gunakan mendirikan tenda. Batuan besar di tempat ini dengan kerikil kecil yang berceceran bisa merobek tenda kita.
Pada saat liburan pasar bubrah sangat ramai dipenuhi oleh para pendaki. Pasar bubrah adalah sebuah tempat camp yang strategis karena hanya berjarak 1 jam dari puncak merapi. Para pendaki biasanya melakukan perjalanan menuju puncak ketika pagi hari karena jalurnya sangatlah terjal dan berbahaya. Untuk melaluinya pendaki harus berjibaku dengan batuan besar yang tersebar dan kerikil-kerikil kecil. Jalur ini sangatlah labil sehingga tidak jarang ada longsoran batu dan kerikil.
Ketika sampai di puncak, kita harus berhati-hati karena puncak merapi hanyalah sebuah tebing-tebing yang sangat sempit, hanya bisa kita buat untuk berpijak dan dudukpun bahkan kesulitan. Kalau tidak berhati-hati kita bisa saja terjatuh ke dalam jurang yang sangat dalam dan curam.
0 Response to "Mendaki Gunung Merapi"
Post a Comment