Tempat Mistis di Gunung Arjuno
Gunung Arjuno atau Arjuna terletak di Malang, Jawa Timur yang memiliki ketinggian 3339 Mdpl. Di Gunung Arjuno terdapat banyak ditemukan petilasan bekas kerajaan Majapahit dan berbagai objek wisata seperti air terjun.
Namun konon untuk mendaki Gunung Arjuno harus sangat berhati-hati karena menurut banyak orang dan cerita masyarakat sekitar bahwa banyak pendaki yang tersesat atau hilang dan tidak bisa pulang kembali. Berikut ini adalah tempat atau legenda mistis di Gunung Arjuno :
Arjuna
Konon Arjuna pernah melalukan pertapaan di sebuah gunung dengan sangat khusyuk selama berbulan-bulan lamanya. Kemudian tubuhnya mengeluarkan sinar dan memiliki kekuatan luar biasa hingga membuat seluruh Kahyangan kacau.
Kawah Condrodimuko menyemburkan laharnya, bumi berguncang, petir menggelegar di siang hari, hujan turun dan menimbulkan banjir dan gunung tempat Arjuna bertapa terangkat ke langit.
Para Dewa yang khawatir maka melakukan tindakan untuk menghentikan pertapaan dari Arjuna tersebut. Kemudian Batara Ismaya diturunkan ke bumi dengan menjelma menjadi semar. Dengan kesaktiaannya Semar memotong puncak gunung tempat Arjuna bertapa dan melemparkannya ke tempat lain.
Kemudian Arjuna terbangun dari pertapaannya dan mendapat nasehat dari Semar untuk tidak melakukan pertapaannya lagi. Kemudian tempat pertapaan tersebut disebut Gunung Arjuna dan potongannya disebut Gunung Wukir.
Acara Ngunduh Mantu
Cerita mistis di Gunung Arjuno memang kerap terdengar dan sudah menjadi bahan pembicaraan masyarakat sekitar, seperti tentang adanya lantunan musik Ngunduh Mantu. Para pendaki atau penambang belerang kadang pun mendengar Ngunduh Mantu yaitu suara gamelan Jawa untuk acara pernikahan.
Menurut masyarakat jika mendengar musik atau alunan Ngunduh Mantu sebaiknya tidak melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Arjuno karena jika memaksakan meneruskan pendakian maka si pendaki biasanya akan tersesat dan hilang.
Alas Lali Jiwo
Sebelum mencapai puncak Gunung Arjuno, terdapat tempat yang disebut oleh masyarakat sebgai alas Lali Jiwo atau berarti Hutan Lupa Diri. Menurut kepercayaan masyarakat setempat orang yang mempunyai niat jahat atau buruk jika melewati hutan ini akan tersesat dan lupa diri.
Menurut ahli spiritual daerah tersebut memang banyak dihuni oleh para jin. Para pendaki kadang mendengar suara gamelan dan kemudian menghilang. Konon pendaki tersebut dibawa oleh para jin penunggu daerah tersebut.
Menurut mitos para pendaki juga tidak boleh melanggar beberapa larangan seperti pendaki tidak boleh berjumlah ganjil, tidak boleh memakai baju merah dan tidak boleh merusak situs-situs petilasan Kerajaan Majapahit yang tersebar di area pendakian Gunung Arjuno tersebut.
Pasar Dieng
Di wilayah pendakian menujun puncak Gunung Arjuno dipercaya terdapat Pasar Dieng atau disebut Pasar Hantu. Di area Pasar Dieng tersebut terdapat makam para pendaki yang pernah meninggal di tempat tersebut. Wilayahnya yang datar dan luas merupakan area yang cocok untuk dijadikan pasar.
Konon pernah ada pendaki yang membuka tenda di wilayah ini untuk bermalam sebelum menuju puncak. Pada malam hari ia dikejutkan dengan suasana ramai di luar tendanya dan ia melihat sebuah pasar yang sangat ramai. Pendaki tersebut dikabarkan berkeliling pasar dan membeli sebuah jaket.
Kemudian ia kembali ke tenda dan besok pagi ketika ia bangun sudah tidak ada apa-apa disekitar tendanya. Sudah tidak terlihat bekas-bekas pasar dan jaket yang dibelinya pun masih ada namun uang kembaliannya berubah menjadi daun.
Petilasan
Di Gunung Arjuno terdapat banyak situs-situs petilasan peninggalan kerajaan Majaphit dan Singasari. Beberapa petilasan tersebut yaitu : petilasan Eyang Antaboga, Eyang Abiyasa, Eyang Sekutrem, Eyang Sakri, Eyang Semar, Eyang Sri Makutharama dan petilasan Sepilar.
Menurut mitos petilasan-petilasan itu dijaga oleh Bambang Wisanggeni yang merupakan anak dari Arjuna dengan Bathari Dresnala.
Petilasan-petilasan tersebut digunakan orang pada zaman dahulu untuk melakukan pertapaan. Masyarakat percaya bahwa orang yang melakukan pertapaan tersebut muksa (menghilang dengan jasadnya). Orang-orang muksa tersebut dipercaya masih berada di tempat itu dan menjaga tempat itu hingga waktu yang tidak diketahui.
Jadi itulah misteri dan kisah yang ada di Gunung Arjuno.
0 Response to "Misteri Gunung Arjuno"
Post a Comment