Gunung Rinjani Surga di Pulau Lombok
Gunung Rinjani adalah salah satu gunung berapi di Indonesia yang terletak di Pulau Lombok, NTB. Gunung ini berada di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Gunung Rinjani merupakan gunung tertinggi ketiga di Indonesia setelah Jayawijaya di Irian dan Gunung Kerinci di Pulau Sumatera atau gunung berapi tertinggi kedua setelah Gunung Kerinci. Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3.726 Mdpl. Gunung ini merupakan bagian dari cincin api yang terkenal dan memegang peranan penting dalam aspek kehidupan spiritual masyarakat. Gunung Rinjani sendiri sangat terkenal dan familiar di kalangan pendaki baik nasional maupun asing.Jalur Pendakian Gunung Rinjani via Sembalun
Jalur Sembalun sendiri merupakan jalur yang ramai dikunjungi oleh pengunjung terutama oleh para pendaki. Jalur atau rute yang dilalui adalah Gerbang Sembalun Lawang - Pelawangan Sembalun - Puncak Rinjani. Jalur ini sangat dramatis dan mengesankan, karena melewati padang savana dan punggungan gunung yang berliku-liku dengan jurang di sebelah kiri dan kanannya.
Dibandingkan dengan jalur Senaru, jalur pendakian ini tidak terlalu curam, namun karena di dominasi oleh padang savana menjadikan perjalanan kita bermandikan peluh oleh teriknya sinar matahari yang menyengat, namun semua itu akan hilang saat dibuat terpana oleh indahnya pemandangan padang savana dan hutan yang luas sepanjang lembah-lembah nanhijau di sebelah timur Gunung Rinjani. Bahkan mata kita akan dimanjakan oleh indahnya selat Alas dan Pulau Sumbawa dari kejauhan.
Setelah tiba di puncak Rinjai kita bisa langsung beristirahat sejenak sembari menikmati panorama alam dan berbangga hati karena telah menginjakkan kaki disalah satu gunung yang menjadi kaki langit di Indonesia. Tentunya kita akan kagum dengan ciptaan Tuhan yang maha megahnya.
Pendakian dimulai dari Desa Sembalun Lawang yang berada pada ketingian 1156 Mdpl. Saat sampai di Sembalun Anda akan disuguhkan suasana eksotis yang belum pernah Anda rasakan sebelumnuya. Sembalun merupakan daerah pertanian dan wisata bersuhu sejuk. Sebelum mendaki kita harus melapor di Pos Taman Nasional. Disini juga terdapat beberapa penginapan untuk beristirahat. Dari jalan raya gerbang pendakian akan segera terlihat dan di samping gerbang ada patung bawang yang besar. Ini dikarenakan daerah ini adalah penghasil bawang di Lombok. Sepanjang jalur ini kita hanya melewati padang rumput atau savana yang menanjak dan menurun dan sesekali menyeberangi sungai yang kering serta beberapa cemara gunung (casuarina junghuhniana). Normal jarak tempuh pada jalur Sembalun ke pos 1 adalah sekitar 2 jam. Bagi para pendaki tenang saja, karena sejak tahun 2014 sudah terdapat revitalisasi Pos Pendakian di Gunung Rinjani.
Pos 1 - Pos 2
Pos 1 atau disebut pos pemantauan merupakan sebuah pondok tanpa lantai yang terletak di tengah jalur di daerah padang rumput atau savana. Pos ini berada diketinggian 1300 Mdpl dan disini tidak ada sumber air. Jalur menuju pos 2 masih sedikit menanjak melewati padang rumput yang terbuka dan juga melewati beberapa aliran lahar serta sungai-sungai yang kering. Jalan setapaknya sendiri kadang menurun cukup curam. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Pos 2 adalah sekitar 1 jam dari Pos 1.
Pos 2 - Pos 3
Pos 2 atau Pos Tengengean terletak di sebelah kiri jalan agak menjorok kedalam dengan ketinggian 1500 Mdpl. Di depan pos ini terdapat sebuah sungai kering serta jembatan di atasnya yang merupakan jalur pada rute ini. Di pos ini kita bisa menemukan sumber air. Waktu yang diperlukan untuk sampai di Pos 3 dari sini adalah sekitar 1 jam.
Pos 3 - Plawangan Sembalun (Plawangan 1)
Pos 3 (Pos Pada Balong) terletak persis di pinggir aliran lahar atau sungai kering. Pos ini terletak di ketinggian 2000 Mdpl. Sebelum mencapai pos ini kita akan bertemu sebuah persimpangan jalan yang memisahkan jalur ke Bukit Penyesalan (kanan) dan ke arah Jalur Penderitaan (kiri). Saat ini jalur yang sering dipakai adalah jalur penderitaan, sedangkan jalur bukit penyesalan sendiri jembatannya sudah runtuh dan jalan setapaknya sudah tidak begitu jelas.
Kondisi pos 3 ini masih sangat bagus dibandingkan dua pos sebelumnya. Dari pos ini menuju Pelawangan kita akan dihadapkan dengan tanjakan bukit sembilan. Karena kita memang melewati sembilan bukit sebelum sampai di gigiran punggungan yang kemudian berbelok kiri menuju Pelawangan. Jarak tempuh normal 3,5 jam. Pada jalur ini dibutuhkan daya tahan tubuh dan mental yang prima, karena jalur pendakian cukup berat dan jarak tempuh sudah cukup jauh, sehingga jika pendaki memutuskan untuk kembali maka akan menjadi pilihan yang berat dan sulit.
Plawangan Sembalun - Puncak Rinjani
Di sini kita akan disuguhi dengan panorama luar biasa dan bisa dikatakan jika berhasil sampai di Pelawangan Sembalun maka inilah hadiah pertama buat kita, karena disini kita dapat melihat Puncak, Sembalun dan Danau sekaligus. Plawangan Sembalun sendiri merupakan sebuah dataran yang cukup luas untuk beberapa tenda yang terletak di atas gigiran punggungan yang menyatukan dengan punggungan menuju puncak serta berada pada ketinggian 2.639 Mdpl. Dari sini terlihat jelas Segara Anakan dan Gunung Baru. Di sini juga terdapat sebuah toilet dan juga sebuah sumber air berupa pancuran. Puncak Rinjani terlihat jelas dari sini. Hati-hati terhadap monyet di daerah ini, karena mereka sangat agresif untuk merebut setiap makanan yang di bawa oleh pendaki yang lengah. Dari Plawangan menuju Puncak Rinjani diperlukan waktu tempuh sekitar 3 jam.
Puncak Rinjani
Perjalanan dari Plawagan Sembalun ke Puncak Rinjani akan dihadapkan dengan medan yang berat berupa tanjakan-tanjakan yang curam dan berdebu sampai pada batas gigiran puncak dengan jarak tempuh sekitar 4 jam. Biasanya para pendaki memulai perjalanan ke puncak pada pukul 2 pagi/petang agar bisa sampai di puncak pada saat matahari terbit. Perlu diperhatikan juga ketika meninggalkan tenda agar membawa barang-barang yang berharga dan sangat dianjurkan untuk dijaga saat tenda ditinggalkan di Plawangan Sembalun.
Setelah sampai di Punggungan Puncak kemudian berbelok ke kiri mengikuti gigiran puncak yang berpasir lembut membuat langkah kaki sulit untuk melangkah. Pada jalur ini dibutuhkan kesabaran dan kehati-hatian. Jika cuaca kurang baik maka Anda disarankan untuk melanjutkan pendakian ke puncak pada hari berikutnya menunggu cuaca kembali baik lagi. Jika melewati jalur ini maka Anda perlu ekstra hati-hati karena melewati tebing yang curam dengan hembusan angin begitu kencang. Saat mendekati puncak, tanjakan cukup terjal dan berpasir halus. Ketika kita sudah sampai di Puncak Rinjani, tentunya kita akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang sangat indah, apalagi melihat segara anakan yang berwarna dan terbias oleh matahari pagi. Setelah puas berada di puncak, maka Anda juga perlu memerhatikan untuk segera turun atau kembali ke Plawangan pada pukul 8 atau 9 pagi.
Plawangan Sembalun - Danau Segara Anak
Setelah sampai di Plawangan maka tidak lengkap rasanya jika tidak mampir ke Danau Segara Anak. Jalur ini didominasi oleh padang savana karena itu jalurnya agak terasa panas oleh paparan sinar matahari di padang terbuka. Meski begitu jalur ini tetap menyuguhkan pemandangan alam yang indah dan cukup curam dengan batuan lepas di lereng jalur. Melalui jalur ini kita disarankan untuk mengenakan sunblock untuk menghindari kulit terbakar. Selain itu jangan terburu-buru menuruni lerengan tebing dan sempatkan untuk beristirahat jika lelah.
Kegiatan yang sering dilakukan salah satunya adalah bermalam di sekitar danau sambil beristirahat mengumpulkan tenaga untuk perjalanan turun dan pulang. Jangan lupa mengabadikan keindahan dan pesona yang hanya dapat dinikmati mereka yang pemberani dan suka tantangan yaitu mendaki Gunung Rinjani. Birunya air danau yang kaya akan ikan, pepohonan pinus yang hijau dan pemandangan eksotis Gunung Baru Jari yang disebut-sebut sebagai pusar Gunung Rinjani dan terletak di tengah danau. Selain itu pemandangan bentang alam di sekitar gunung adalah perpaduan keindahan alam pegunungan yang takkan didapatkan di tempat lain.
Mengingat danau ini kaya ikan air tawar seperti nila, mas, dan mujair, kegiatan memancing adalah keasyikan lain yang ditawarkan danau segara anak ini. Ikan-ikan bebas dimanfaatkan oleh pendaki dan masyarakat sekitar atau lokal. Kabarnya ikan-ikan itu memang sengaja dikembangbiakkan di sana oleh pemerintah dan masyarakat setempat sebagai penambah daya tarik danau. Karenanya membawa alat pancing dan umpan tak boleh dilupakan bagi Anda yang berminat memancing disini.
Kebutuhan alat pancing dan umpan juga dapat ditemukan dan disewa di Desa Senaru dan Desa Sembalun. Namun begitu kabarnya ikan-ikan di danau ini mudah didapatkan meski tanpa alat pancing. Bisa saja memakai atau menangkap ikan ala suku Sasak yaitu dengan menggunakan kayu atau bambu runcing untuk menombak ikan yang ukurannya relatif besar. Setelahnya ikan yang kita dapatkan dapat dibakar sendiri sebagai menu utama di daerah pegunungan. Tentunya ini adalah pengalaman tidak biasa ketika berada di gunung.
Selain kegiatan tersebut, berenang di danau adalah kegiatan yang menyenangkan dan menyegarkan. Meski air danau sedikit berbau belerang, hal ini tidak menyurutkan keinginan pendaki untuk menceburkan di dinginnya air danau. Apalagi konon air tawar dan belerang di danau ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Selain itu di dekat Gunung Baru Jari yang merupakan anak Gunung Rinjani terdapt beberapa sumber air panas yang juga berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit seperti penyakit kulit. Di beberapa titik suhu airnya berbeda-beda kadar kepanasannya.
Di sekitar danau juga terdapat beberapa gua dan juga air terjun. Di beberapa gua tersebut terdapat mata air belerang yang biasanya digunakan penduduk lokal untuk mencuci pusakanya saat Upacara Pakelem. Salah satu guanya adalah Gua Susu. Gua ini dapat ditempuh dengan melakukan trekking sejauh 1 km dari danau. Dinamakan Gua Susu karena gua ini memiliki stalagtit yang berwarna putih seperti susu. Konon gua ini sering dijadikan tempat semede. Tapi tidak sembarang orang dapat bersembunyi di sini apabila yang bersemedi memiliki niat jahat. Dia dapat saja meninggal seketika di dalam gua yang suhunya panas sebab memiliki sumber air panas.
Selain mempesona, Danau Segara Anak juga dipercaya sebagai kawasan bertuah dan sakral. Konon kawasan sekitar danau dipercaya sebagai tempat bermukimnya para jin penghuni Gunung Rinjani. Pada tanggal-tanggal tertentu masyarakat lokal menggelar rangkaian upacara seperti misalnya ritual suci Wettu Telu oleh orang Sasak. Ritual Wettu Telu merupakan sejenis upacara yang dilakukan berdasar sebagai kepercayaan sinkretisme antara Islam dan Hindu. Untuk menghormati Dewi Enjeni, yakni dewi yang dipercaya sebagai penunggu kawasan ini. Masyarakat lokal juga melaksanakan upacara khusus salah satu ritualnya adalah dengan melepaskan emas tipis berbentuk ikan kecil ke Danau Segara Anak. Selain itu ada pula upacara menyucikan pusaka yang dikenal dengan nama Upacara Pekelem yang biasanya diadakan setahun sekali. Oleh karena itu selain wisata alam, bagi pendaki yang beruntung pada saat diadakannya upacara tersebut juga dapat menikmati wisata religi atau budaya di danau atas gunung yang indah dan megah.
Untuk sampai ke Danau Segara Anak dari Plawangan Sembalun membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam berjalan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan SALAM LESTARI!!
Pos 1 - Pos 2
Pos 1 atau disebut pos pemantauan merupakan sebuah pondok tanpa lantai yang terletak di tengah jalur di daerah padang rumput atau savana. Pos ini berada diketinggian 1300 Mdpl dan disini tidak ada sumber air. Jalur menuju pos 2 masih sedikit menanjak melewati padang rumput yang terbuka dan juga melewati beberapa aliran lahar serta sungai-sungai yang kering. Jalan setapaknya sendiri kadang menurun cukup curam. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Pos 2 adalah sekitar 1 jam dari Pos 1.
Pos 2 - Pos 3
Pos 2 atau Pos Tengengean terletak di sebelah kiri jalan agak menjorok kedalam dengan ketinggian 1500 Mdpl. Di depan pos ini terdapat sebuah sungai kering serta jembatan di atasnya yang merupakan jalur pada rute ini. Di pos ini kita bisa menemukan sumber air. Waktu yang diperlukan untuk sampai di Pos 3 dari sini adalah sekitar 1 jam.
Pos 3 - Plawangan Sembalun (Plawangan 1)
Pos 3 (Pos Pada Balong) terletak persis di pinggir aliran lahar atau sungai kering. Pos ini terletak di ketinggian 2000 Mdpl. Sebelum mencapai pos ini kita akan bertemu sebuah persimpangan jalan yang memisahkan jalur ke Bukit Penyesalan (kanan) dan ke arah Jalur Penderitaan (kiri). Saat ini jalur yang sering dipakai adalah jalur penderitaan, sedangkan jalur bukit penyesalan sendiri jembatannya sudah runtuh dan jalan setapaknya sudah tidak begitu jelas.
Kondisi pos 3 ini masih sangat bagus dibandingkan dua pos sebelumnya. Dari pos ini menuju Pelawangan kita akan dihadapkan dengan tanjakan bukit sembilan. Karena kita memang melewati sembilan bukit sebelum sampai di gigiran punggungan yang kemudian berbelok kiri menuju Pelawangan. Jarak tempuh normal 3,5 jam. Pada jalur ini dibutuhkan daya tahan tubuh dan mental yang prima, karena jalur pendakian cukup berat dan jarak tempuh sudah cukup jauh, sehingga jika pendaki memutuskan untuk kembali maka akan menjadi pilihan yang berat dan sulit.
Plawangan Sembalun - Puncak Rinjani
Di sini kita akan disuguhi dengan panorama luar biasa dan bisa dikatakan jika berhasil sampai di Pelawangan Sembalun maka inilah hadiah pertama buat kita, karena disini kita dapat melihat Puncak, Sembalun dan Danau sekaligus. Plawangan Sembalun sendiri merupakan sebuah dataran yang cukup luas untuk beberapa tenda yang terletak di atas gigiran punggungan yang menyatukan dengan punggungan menuju puncak serta berada pada ketinggian 2.639 Mdpl. Dari sini terlihat jelas Segara Anakan dan Gunung Baru. Di sini juga terdapat sebuah toilet dan juga sebuah sumber air berupa pancuran. Puncak Rinjani terlihat jelas dari sini. Hati-hati terhadap monyet di daerah ini, karena mereka sangat agresif untuk merebut setiap makanan yang di bawa oleh pendaki yang lengah. Dari Plawangan menuju Puncak Rinjani diperlukan waktu tempuh sekitar 3 jam.
Puncak Rinjani
Perjalanan dari Plawagan Sembalun ke Puncak Rinjani akan dihadapkan dengan medan yang berat berupa tanjakan-tanjakan yang curam dan berdebu sampai pada batas gigiran puncak dengan jarak tempuh sekitar 4 jam. Biasanya para pendaki memulai perjalanan ke puncak pada pukul 2 pagi/petang agar bisa sampai di puncak pada saat matahari terbit. Perlu diperhatikan juga ketika meninggalkan tenda agar membawa barang-barang yang berharga dan sangat dianjurkan untuk dijaga saat tenda ditinggalkan di Plawangan Sembalun.
Setelah sampai di Punggungan Puncak kemudian berbelok ke kiri mengikuti gigiran puncak yang berpasir lembut membuat langkah kaki sulit untuk melangkah. Pada jalur ini dibutuhkan kesabaran dan kehati-hatian. Jika cuaca kurang baik maka Anda disarankan untuk melanjutkan pendakian ke puncak pada hari berikutnya menunggu cuaca kembali baik lagi. Jika melewati jalur ini maka Anda perlu ekstra hati-hati karena melewati tebing yang curam dengan hembusan angin begitu kencang. Saat mendekati puncak, tanjakan cukup terjal dan berpasir halus. Ketika kita sudah sampai di Puncak Rinjani, tentunya kita akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang sangat indah, apalagi melihat segara anakan yang berwarna dan terbias oleh matahari pagi. Setelah puas berada di puncak, maka Anda juga perlu memerhatikan untuk segera turun atau kembali ke Plawangan pada pukul 8 atau 9 pagi.
Plawangan Sembalun - Danau Segara Anak
Setelah sampai di Plawangan maka tidak lengkap rasanya jika tidak mampir ke Danau Segara Anak. Jalur ini didominasi oleh padang savana karena itu jalurnya agak terasa panas oleh paparan sinar matahari di padang terbuka. Meski begitu jalur ini tetap menyuguhkan pemandangan alam yang indah dan cukup curam dengan batuan lepas di lereng jalur. Melalui jalur ini kita disarankan untuk mengenakan sunblock untuk menghindari kulit terbakar. Selain itu jangan terburu-buru menuruni lerengan tebing dan sempatkan untuk beristirahat jika lelah.
Kegiatan yang sering dilakukan salah satunya adalah bermalam di sekitar danau sambil beristirahat mengumpulkan tenaga untuk perjalanan turun dan pulang. Jangan lupa mengabadikan keindahan dan pesona yang hanya dapat dinikmati mereka yang pemberani dan suka tantangan yaitu mendaki Gunung Rinjani. Birunya air danau yang kaya akan ikan, pepohonan pinus yang hijau dan pemandangan eksotis Gunung Baru Jari yang disebut-sebut sebagai pusar Gunung Rinjani dan terletak di tengah danau. Selain itu pemandangan bentang alam di sekitar gunung adalah perpaduan keindahan alam pegunungan yang takkan didapatkan di tempat lain.
Mengingat danau ini kaya ikan air tawar seperti nila, mas, dan mujair, kegiatan memancing adalah keasyikan lain yang ditawarkan danau segara anak ini. Ikan-ikan bebas dimanfaatkan oleh pendaki dan masyarakat sekitar atau lokal. Kabarnya ikan-ikan itu memang sengaja dikembangbiakkan di sana oleh pemerintah dan masyarakat setempat sebagai penambah daya tarik danau. Karenanya membawa alat pancing dan umpan tak boleh dilupakan bagi Anda yang berminat memancing disini.
Kebutuhan alat pancing dan umpan juga dapat ditemukan dan disewa di Desa Senaru dan Desa Sembalun. Namun begitu kabarnya ikan-ikan di danau ini mudah didapatkan meski tanpa alat pancing. Bisa saja memakai atau menangkap ikan ala suku Sasak yaitu dengan menggunakan kayu atau bambu runcing untuk menombak ikan yang ukurannya relatif besar. Setelahnya ikan yang kita dapatkan dapat dibakar sendiri sebagai menu utama di daerah pegunungan. Tentunya ini adalah pengalaman tidak biasa ketika berada di gunung.
Selain kegiatan tersebut, berenang di danau adalah kegiatan yang menyenangkan dan menyegarkan. Meski air danau sedikit berbau belerang, hal ini tidak menyurutkan keinginan pendaki untuk menceburkan di dinginnya air danau. Apalagi konon air tawar dan belerang di danau ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Selain itu di dekat Gunung Baru Jari yang merupakan anak Gunung Rinjani terdapt beberapa sumber air panas yang juga berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit seperti penyakit kulit. Di beberapa titik suhu airnya berbeda-beda kadar kepanasannya.
Di sekitar danau juga terdapat beberapa gua dan juga air terjun. Di beberapa gua tersebut terdapat mata air belerang yang biasanya digunakan penduduk lokal untuk mencuci pusakanya saat Upacara Pakelem. Salah satu guanya adalah Gua Susu. Gua ini dapat ditempuh dengan melakukan trekking sejauh 1 km dari danau. Dinamakan Gua Susu karena gua ini memiliki stalagtit yang berwarna putih seperti susu. Konon gua ini sering dijadikan tempat semede. Tapi tidak sembarang orang dapat bersembunyi di sini apabila yang bersemedi memiliki niat jahat. Dia dapat saja meninggal seketika di dalam gua yang suhunya panas sebab memiliki sumber air panas.
Selain mempesona, Danau Segara Anak juga dipercaya sebagai kawasan bertuah dan sakral. Konon kawasan sekitar danau dipercaya sebagai tempat bermukimnya para jin penghuni Gunung Rinjani. Pada tanggal-tanggal tertentu masyarakat lokal menggelar rangkaian upacara seperti misalnya ritual suci Wettu Telu oleh orang Sasak. Ritual Wettu Telu merupakan sejenis upacara yang dilakukan berdasar sebagai kepercayaan sinkretisme antara Islam dan Hindu. Untuk menghormati Dewi Enjeni, yakni dewi yang dipercaya sebagai penunggu kawasan ini. Masyarakat lokal juga melaksanakan upacara khusus salah satu ritualnya adalah dengan melepaskan emas tipis berbentuk ikan kecil ke Danau Segara Anak. Selain itu ada pula upacara menyucikan pusaka yang dikenal dengan nama Upacara Pekelem yang biasanya diadakan setahun sekali. Oleh karena itu selain wisata alam, bagi pendaki yang beruntung pada saat diadakannya upacara tersebut juga dapat menikmati wisata religi atau budaya di danau atas gunung yang indah dan megah.
Untuk sampai ke Danau Segara Anak dari Plawangan Sembalun membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam berjalan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan SALAM LESTARI!!
0 Response to "Jalur Pendakian Gunung Rinjani "
Post a Comment