Inilah Bahaya Membungkus Makanan Menggunakan Koran

Pernah gak sih kamu berfikir tentang bahaya koran apabila digunakan sebagai pembungkus makanan? Apalagi yang digunakannya adalah koran bekas yang sudah seharusnya disimpan atau di buang untuk didaur ulang. Ternyata kertas koran sangat bahaya jika digunakan sebagai pembungkus makanan, terutama makanan yang panas serta mengandung minyak seperti halnya gorengan. Mengapa berbahaya?

Salah satu sebabnya adalah tinta dari koran bisa saja luntur dan menempel ke makanan, lalu dengan tanpa ragu kita makan, tinta koran yang terbuat dari bahan kimia dan zat pewarna sebenarnya sangat berbahaya bagi organ dalam tubuh kita. Jangan anggap remeh hal ini, jika terlu sering mengkonsumsi makanan yang di bungkus dengan kertas koran, bukan hal yang mustahil kamu akan terkena kanker di kemudian hari.

foto: http://sidomi.com

Oleh sebab itu, mulai sekarang tolong hindari kebiasaan buruk ini, kita tentu tidak ingin keluarga dan teman kita terkena dampak buruk dari hal semacam ini, terutama yang sudah memiliki anak, jangan dibiasakan jajan di pinggir jalan atau di depan-depan sekolah yang tak jarang menggunakan kertas koran sebagai pembungkus makanan. 

foto: http://www.alodokter.com

Drs. Mustofa selaku Direktur Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BPOM) menjelaskan tentang bahayanya hal tersebut. Tinta modern yang bahannya terbagi atau disusun dalam zat kimia, berfungsi sebagai zat pewarna itu dibuat dari cairan kental dari hasil produk batu bara dan hasil sampingan gas mineral lain. Sementara bahan pengering tinta koran juga memiliki banyak unsur logam, diantaranya kobalt, mangan, timah dll, yang tergolong sebagai logam berat berbahaya jika masuk ke dalam sistem pencernaan kita, dan yang lebih mengejutkan adalah, selain tinta koran yang berbahaya bisa menyebabkan kanker ternyata juga bisa menyebabkan  pikun.

Nahh. Sudah tau kan bahaya dari kertas koran yang digunakan untuk membungkus makanan. Sekarang pilihan ada di tangan anda.

Sebarkan informasi ini jika bermanfaat bagi kalian. Terimakasih…

.

Tweet